Halaman

Minggu, 14 April 2019

Mau Jadi Tenar dan Penguasa ?! Baca ini...




Keutamaan Menghindari Ketenaran dan Kepemimpinan

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Nabi shalallahu alaihi wasallam bersabda:
«تَعِسَ عَبْدُ الدِّينَارِ، وَعَبْدُ الدِّرْهَمِ، وَعَبْدُ الخَمِيصَةِ، إِنْ أُعْطِيَ رَضِيَ، وَإِنْ لَمْ يُعْطَ سَخِطَ، تَعِسَ وَانْتَكَسَ، وَإِذَا شِيكَ فَلاَ انْتَقَشَ، طُوبَى لِعَبْدٍ آخِذٍ بِعِنَانِ فَرَسِهِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ، أَشْعَثَ رَأْسُهُ، مُغْبَرَّةٍ قَدَمَاهُ، إِنْ كَانَ فِي الحِرَاسَةِ، كَانَ فِي الحِرَاسَةِ، وَإِنْ كَانَ فِي السَّاقَةِ كَانَ فِي السَّاقَةِ، إِنِ اسْتَأْذَنَ لَمْ يُؤْذَنْ لَهُ، وَإِنْ شَفَعَ لَمْ يُشَفَّعْ»
Artinya: “Binasalah hamba dinar, hamba dirham dan hamba khamishah (pakaian tebal/ sutra); apabila diberi dia ridha, dan apabila tidak diberi dia mencela, binasalah dan merugilah apabila dia tertusuk duri dia tidak bisa melepaskannya, sungguh baik seorang hamba yg mengambil tali kekang kudanya utk berjihad di jalan Alloh; rambutnya kusut dan kedua kakinya berdebu. Apabila dia menjaga benar-benar menjaga, dan apabila dia dibarisan belakang dia benar-benar menjaga barisan belakang. Apabila dia minta izin tidak diizinkan dan apabila memberi syafaat (rekomendasi) tidak diterima syafaatnya.”  [HR. Bukhari: 2887]

‘Amir bin Sa'ad berkata:
“Ketika itu Sa'ad bin Abi Waqas sedang bersama unta-untanya, datanglah anaknya yang bernama Umar. Ketika Sa'ad melihat anaknya dia berkata: “Aku berlindung kepada Allah dari keburukan pengendara ini”. Kemudian anaknya turun dari kendaraannya dan berkata: “Apakah Ayah masih saja sibuk dengan unta-unta dan kambing-kambingmu, sementara orang-orang sibuk berebut kekuasaan di antara mereka?” Kemudian Sa'ad menepuk dada anaknya dan berkata: "Diam!" , saya mendengar Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْعَبْدَ التَّقِيَّ، الْغَنِيَّ، الْخَفِيَّ»
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang bertaqwa, yang kaya (merasa cukup dari manusia) dan tersembunyi”. [HR. Muslim: 2965]
  
Penjelasan:
Cinta penghormatan dan kepemimpinan merupakan perkara yang merusak keikhlasan dalam beramal. Oleh karenanya, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam memotivasi kita untuk sembunyi-sembunyi dalam beramal dan menjauhi segala perkara yang akan membuat tenar. Karena hal tersebut lebih baik bagi keselamatan agama kita dan menjauh dari fitnah.

Faidah:
1. Motivasi untuk menjadi pribadi yang tawadhu’ (rendah hati) dan lari dari ketenaran.
2. Disukai beramal dengan sembunyi-sembunyi dan merasa cukup dari manusia.

Diterjemahan oleh: Ummu Fathin dan Abu Fathin, Lc.
Dari Kitab: Ad-Durus Al-Yaumiyah min As-Sunan wa Al-Ahkam Asy-Syar’iyah
Karya: Rasyid bin Husain Al-Abdul Karim
Wonogiri, 14 April 2019

#zuhud #tenar #cintadunia

0 komentar:

Posting Komentar