Halaman

Rabu, 10 April 2019

Ancaman Bagi Peminum Khamr (Miras)




Haramnya Minum Khamr

Allah subhana wa ta'ala berfirman:
{إِنَّمَا الْخَمْرُ وَالْمَيْسِرُ وَالْأَنْصَابُ وَالْأَزْلَامُ رِجْسٌ مِنْ عَمَلِ الشَّيْطَانِ فَاجْتَنِبُوهُ}
Artinya: “Sesungguhnya khamr, perjudian,  berhala dan mengundi nasib dengan panah adalah kotor dan termasuk perbuatan syaitan, maka jauhilah.” [QS. Al-Maidah: 90]

Dari Ibnu Umar radhiallahu 'anhuma berkata, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«كُلُّ مُسْكِرٍ خَمْرٌ، وَكُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ، وَمَنْ شَرِبَ الْخَمْرَ فِي الدُّنْيَا فَمَاتَ وَهُوَ يُدْمِنُهَا لَمْ يَتُبْ، لَمْ يَشْرَبْهَا فِي الْآخِرَةِ»
Artinya: “Setiap yang memabukkan adalah khamr, dan setiap yang memabukkan adalah haram. Barangsiapa meminum khamr di dunia kemudian dia mati dalam keadaan kecanduan kepadanya dan belum bertaubat maka dia tidak akan meminumnya di akhirat (surga).” [HR. Muslim: 2003]

Dari Jabir radhiallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«كُلُّ مُسْكِرٍ حَرَامٌ، إِنَّ عَلَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ عَهْدًا لِمَنْ يَشْرَبُ الْمُسْكِرَ أَنْ يَسْقِيَهُ مِنْ طِينَةِ الْخَبَالِ» قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، وَمَا طِينَةُ الْخَبَالِ؟ قَالَ: «عَرَقُ أَهْلِ النَّارِ» أَوْ «عُصَارَةُ أَهْلِ النَّارِ»
Artinya: “Setiap yang memabukkan adalah haram , sesungguhnya Allah mengancam orang yang minum barang memabukkan, dia akan diberi thinatul khobal. Kemudian para sahabat bertanya: ‘Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud thinatul khobal?’ Rasulullah bersabda: “Keringat/nanah penghuni neraka”. [HR. Muslim: 2002]

Dari Thoriq bin Suwaid radhiallahu 'anhu, bahwasanya dia bertanya kepada Nabi tetang khamr maka Nabi melarangnya, dia pun berkata: ‘Sesungguhnya aku minum khamr untuk obat, Rasulullah menjawab:
«إِنَّهُ لَيْسَ بِدَوَاءٍ، وَلَكِنَّهُ دَاءٌ»
“Sesungguhnya itu bukan obat, melainkan penyakit”. [HR. Muslim: 1984]

Dari Abdullah bin Umar radhiallahu 'anhuma berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«مَنْ شَرِبَ الخَمْرَ لَمْ تُقْبَلْ لَهُ صَلاَةٌ أَرْبَعِينَ صَبَاحًا، فَإِنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ، فَإِنْ عَادَ لَمْ يَقْبَلِ اللَّهُ لَهُ صَلاَةً أَرْبَعِينَ صَبَاحًا، فَإِنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ، فَإِنْ عَادَ لَمْ يَقْبَلِ اللَّهُ لَهُ صَلاَةً أَرْبَعِينَ صَبَاحًا، فَإِنْ تَابَ تَابَ اللَّهُ عَلَيْهِ، فَإِنْ عَادَ الرَّابِعَةَ لَمْ يَقْبَلِ اللَّهُ لَهُ صَلاَةً أَرْبَعِينَ صَبَاحًا، فَإِنْ تَابَ لَمْ يَتُبِ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَسَقَاهُ مِنْ نَهْرِ الخَبَالِ»
Artinya: “Barangsiapa yang meminum khamr maka Allah tidak menerima shalatnya selama 40 hari, apabila dia bertaubat maka Alloh menerima taubatnya. Apabila dia kembali minum khamr Allah tidak menerima shalatnya selama 40 hari, dan apabila dia bertaubat Allah menerima taubatnya. Apabila dia kembali minum khamr Allah tidak akan menerima sholatnya selama 40 hari, dan apabila dia bertaubat Allah akan menerima taubatnya. Apabila dia kembali minum khamr untuk ke empat kalinya, maka Allah tidak akan menerima shalatnya selama 40 hari, dan apabila dia bertaubat maka Allah tidak akan memberi ampunan kepadanya dan akan diberi minum dari sungai khobal (nanah campur darah)”. [HR. Tirmidzi: 1862, hadits shahih]

Penjelasan:
Khamr adalah sumber dari segala keburukan, dan meminumnya termasuk dosa besar. Allah mengharamkannya di dalam kitab-Nya dan melalui lisan Rasul-Nya shallallahu 'alaihi wa sallam. Rasulullah mengancam orang yang mati dalam keadaan kecanduan minum khamr maka Allah mengharamkan khamr atasnya di surga, dan minumannya dari keringat penghuni neraka.

Faidah:
1. Haramnya minum khamr.
2. Ancaman keras bagi peminumnya.
3. Khamr adalah penyakit dan bukan obat.


Diterjemahan oleh: Ummu Fathin dan Abu Fathin, Lc.
Dari Kitab: Ad-Durus Al-Yaumiyah min As-Sunan wa Al-Ahkam Asy-Syar’iyah
Karya: Rasyid bin Husain Al-Abdul Karim

Wonogiri, 11 April 2019

0 komentar:

Posting Komentar