Halaman

Selasa, 16 April 2019

Kunci Bahagia




Taat kepada Allah Merupakan Sebab Bersihnya Jiwa dan Lapangnya Hati

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
{أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ}
Artinya: Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.” [QS. Ar-Ra'd: 28]

Dan firman-Nya:
{وَمَنْ أَعْرَضَ عَنْ ذِكْرِي فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنْكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَعْمَى}
Artinya: Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta". [QS. Taha: 124]

Dan firman-Nya:
{مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ}
Artinya: Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.” [QS. An-Nahl: 97]

Dan firman-Nya:
{وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ}
Artinya: dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. [QS. At-Taghabun: 11]

Dari Suhaib radhiallahu 'anhu, Rasulullah shallallohu 'alaihi wa sallam bersabda:
«عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ، إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وَلَيْسَ ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكَانَ خَيْرًا لَهُ، وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا لَهُ»
“Sungguh menakjubkan urusan seorang mukmin, sesungguhnya setiap perkaranya baik baginya dan hal tersebut tidak terdapat kecuali pada seorang mukmin, apabila dia mendapatkan nikmat dia bersyukur dan hal tersebut baik baginya, apabila dia tertimpa musibah dia bersabar dan hal tersebut baik  baginya.” [HR. Muslim: 2999]

Dari Abu Hurairah radhiallahu 'anhu, Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
«يَعْقِدُ الشَّيْطَانُ عَلَى قَافِيَةِ رَأْسِ أَحَدِكُمْ إِذَا هُوَ نَامَ ثَلاَثَ عُقَدٍ، يَضْرِبُ كُلَّ عُقْدَةٍ مَكَانَهَا: عَلَيْكَ لَيْلٌ طَوِيلٌ فَارْقُدْ، فَإِنِ اسْتَيْقَظَ فَذَكَرَ اللَّهَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ تَوَضَّأَ انْحَلَّتْ عُقْدَةٌ، فَإِنْ صَلَّى انْحَلَّتْ عُقَدُهُ كُلُّهَا، فَأَصْبَحَ نَشِيطًا طَيِّبَ النَّفْسِ، وَإِلَّا أَصْبَحَ خَبِيثَ النَّفْسِ كَسْلاَنَ»
“Syaitan mengikatkan pada tengkuk seorang diantara kalian ketika tidur 3 ikatan. Ia meletakkan setiap ikatan tersebut pada tempatnya masing-masing. Syaitan berkata: “Kamu memiliki malam yang panjang, maka tidurlah!” Apabila dia bangun dan mengingat Allah maka lepaslah satu ikatan. Apabila dia berwudhu maka lepaslah ikatan yang kedua. Apabila dia shalat maka terlepaslah semua ikatannya, maka dia pun menjadi semangat dan jernih hatinya. Dan apabila dia tidak melakukan hal tersebut maka menjadi buruk hatinya merasa malas.” [HR. Bukhari: 3269]

Penjelasan:
Setiap insan berupaya untuk mendapatkan kelapangan hati yang mana akan menghembuskan kebahagiaan dalam hidupnya. Diantara sebab yang paling dominan untuk mendapatkan kelapangan hati dan kebahagiaan jiwa adalah ketaatan kepada Allah subhanahu wa ta'ala, beriman kepada-Nya, ridha dengan segala takdirnya dan kembali kepada-Nya. Tidak mungkin akan tercapai kebahagiaan yang sempurna melainkan bagi orang yang beriman kepada Allah semata.

Faidah:
1. Ketaatan kepada Allah merupakan sebab kelapangan hati yang paling agung.
2. Syetan merupakan salah satu sebab sempitnya hati dan buruknya jiwa.

Diterjemahan oleh: Ummu Fathin dan Abu Fathin, Lc.
Dari Kitab: Ad-Durus Al-Yaumiyah min As-Sunan wa Al-Ahkam Asy-Syar’iyah
Karya: Rasyid bin Husain Al-Abdul Karim
Wonogiri, 16 April 2019

0 komentar:

Posting Komentar