Halaman

Selasa, 30 Mei 2017

ISLAM ADALAH WARISAN

Islam adalah agama warisan. Iya benar, warisan dari ALLAH yang tertanam pada hati setiap hamba sejak ia lahir.

ALLAH Tuhan semesta alam sendiri lah yang telah mengklaim hal tersebut.

ALLAH berfirman artinya,
"Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah Allah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui." [QS. ar-Rum : 30]

Yang dimaksud dengan fitrah disini ialah tauhid (mengesakan ALLAH), dan kemampuan diri untuk bisa berpikir dan mengetahui akan ke Mahaesaan Tuhan sekalian alam.

Fitrah ini ada, dan telah tertanam dalam setiap jati diri manusia, namun fitrah ini juga bisa melenceng karena adanya doktrin dari luar.

Saya akan paparkan dalil-dalil baik secara akal maupun naql dari Al-Qur'an dan Al-Hadits. Namun untuk dalil yang terakhir ini sengaja saya akhirkan mengingat sebagian saudara-saudara kita belum tentu menerimanya, atau menilai saya hanya berbicara berdasarkan doktrin saja.

Tidak!. Bahkan saya berpikir, dan mengajak Anda sekalian untuk berpikir pula.

Coba jawablah dengan hati yang jujur, kira-kira alam semesta yang begitu komplek, dari penciptaan langit, bumi, hewan, manusia yang cerdas ini, ada begitu saja, atau ada yang menciptakan?.

Jika Anda jawab; muncul dengan sendirinya, maka konsekuensinya Anda juga dituntut untuk percaya pada ucapan orang yang menyatakan bahwa komputer itu muncul tiba-tiba, dengan sendirinya, tanpa ada yang membuat????.

Tentu hal tersebut merupakan pernyataan yang konyol. Karena tidak mungkin komputer secanggih apa pun muncul dengan sendirinya tanpa dibuat oleh manusia.

Dan alam semesta yang kita tempati ini lebih dari sekedar komputer yang dibuat manusia. Alam semesta ini lebih maha dahsyat, lebih hebat, lebih teratur, lebih canggih.

Siapakah kiranya yang menahan benda-benda angkasa, planet, bintang hingga mengapung tidak terjatuh, dan bergerak teratur?. Siapakah kiranya yang membuat langit yang begitu sempurna, menyusun bumi dengan materi-materi yang dibutuhkan kehidupan, memberi nyawa kepada setiap makhluk hidup?.

Pertanyaan-pertanyaan seperti ini akan jelas mengantarkan kita kepada hakikat penciptaan. Bahwa tidak mungkin semua itu muncul dengan sendirinya, melainkan ada Dzat yang Maha dahsyat yang menciptakannya.

Dan Dzat maha dahsyat ini tentulah memiliki kekuatan, kemampuan yang luar biasa di luar jangkauan akal manusia.

Dzat Maha dahsyat ini harus memiliki kekuasaan yang mutlak atas makhluk-makhluk-NYA, tidak ada yang bisa mengalahkan, semua makhluk-NYA haruslah tunduk kepada-NYA.

Dzat yang Maha dahsyat ini harus berdiri sendiri, tidak bergantung kepada siapa pun, bahkan seluruh makhluk yang harus bergantung kepada diri-NYA.

Dan Dzat pencipta yang maha dahsyat ini tentulah hanya satu, karena jika ada lebih dari satu, pastilah akan terjadi kehancuran, ketidakteraturan pada sistem kehidupan ini.

Satu pencipta ingin matahari terbit dari arah timur, dan pencipta lain ingin ia terbit dari arah barat. Satu pencipta ingin seseorang mati, dan pencipta lain ingin ia hidup.

Rusak sudah sistem kehidupan ini. Namun manakala kita tidak mendapati kerusakan tersebut, justru keteraturan yang kita saksikan, maka itu sudah cukup menunjukkan adanya satu pencipta yang maha kuat.

Keyakinan satu pencipta ini telah diyakini oleh setiap manusia berdasarkan fitrah mereka, bahkan orang yang berkeyakinan akan adanya banyak Tuhan pun meyakini bahwa tetap ada Tuhan yang satu yang paling hebat, yang senantiasa menang dari yang lain. Maka tuhan-tuhan lain yang bisa dikalahkan olehnya tidak lah cocok disebut sebagai Tuhan, karena mereka bisa dikalahkan, sedang syarat dari Tuhan adalah tidak akan terkalahkan, sehingga dengan ini jelaslah bahwa setiap manusia sejatinya mengakui adanya satu Tuhan Yang Maha kuat, Maha Perkasa dan Maha mengalahkan.

Sekarang kita akan klasifikasikan keyakinan yang ada di muka bumi ini yang selaras dengan apa yang kita yakini tadi.

Keyakinan yang ada di muka bumi tidak akan terlepas dari 3 kelompok;

1. Atheisme : Tidak mengakui keberadaan Tuhan.

2. Monotheisme : Hanya mengakui Tuhan Yang satu yang berhak disembah.

3. Polytheisme : Meyakini banyak Tuhan.

Dan keyakinan yang sesuai dengan apa yang kita paparkan di muka sebelum ini adalah monotheisme. Maka kelaziman dari keyakinan lain yang selain dari monotheime adalah keliru dan salah.

Keyakinan Atheisme gugur dengan fakta adanya alam semesta dan isinya yang begitu hebat yang mengindikasikan adanya Tuhan Sang Pencipta.

Keyakinan Politheisme gugur dengan fakta keteraturan yang ada dalam alam semesta, yang mengisyaratkan hanya ada satu Tuhan yang Maha Dahsyat dari yang lain.

Dengan ini maka hanya tersisa keyakinan yang benar untuk kita yakini, yakni keyakinan monotheisme; meyakini adanya satu Tuhan yang paling berhak untuk disembah.

Sekarang silahkan Anda absen sendiri agama, atau keyakinan apa saja yang menganut monotheisme di dunia ini yang Anda ketahui.

Agama atau keyakinan apa saja, dengan syarat agama ini meyakini adanya satu Tuhan yang berhak untuk disembah.

Saya akan absen agama saya yaitu Islam.

Sekarang untuk membuktikan bahwa agama yang telah diabsen tadi, dari agama-agama monotheisme itu benar, maka harus memiliki kriteria berikut;

Pertama : Tuhan yang disembah dalam agama tadi harus menyatakan klaimnya secara gamblang kepada umat manusia bahwa DIA adalah Tuhan satu-satunya yang berhak disembah. Dan bahwa dialah yang memiliki alam semesta dan menciptakannya.

Karena kalau tidak demikian gugurlah konsep ketuhanan, dari sisi ketidak jelasan. Sebab yang menciptakan alam ini tentu harus mengklaim bahwa dirinya adalah pencipta yang wajib disembah, sehingga kita semua tahu adanya Tuhan yang menciptakan kita dan alam semesta, adanya Tuhan yang ternyata harus kita sembah.

Jika klaim dari Tuhan ini sama sekali tidak ada di dunia, maka sungguh sia-sialah kehidupan ini, orang bebas berbuat sekehendak hatinya tanpa ada pertanggung jawaban.

Bisa Anda bayangkan bagaimana jadinya orang bebas membunuh, mencuri dan berbuat semaunya di dunia, tanpa khawatir bahwa ada Tuhan yang kelak akan menuntutnya dan membalas perbuatannya.

Dan Islam alhamdulillah punya puluhan ayat yang disana Tuhan kami ALLAH mengklaim bahwa DIA lah yang harus disembah oleh semua manusia.

"Allah berfirman: "Janganlah kamu menyembah dua tuhan; sesungguhnya Dialah Tuhan Yang Maha Esa, maka hendaklah kepada-Ku saja kamu takut. Dan kepunyaan-Nya-lah segala apa yang ada di langit dan di bumi, dan untuk-Nya-lah ketaatan itu selama-lamanya. Maka mengapa kamu bertakwa kepada selain Allah?." [QS. an-Nahl : 51-52]

"Sesungguhnya Aku ini adalah Allah, tidak ada Tuhan (yang hak) selain Aku, maka sembahlah Aku dan dirikanlah shalat untuk mengingat Aku." [QS. Thaha : 14]

Lihat juga :
Ali Imran : 51, Al-An'am : 102, Yunus : 3, Hud : 123, Maryam : 36, 65, al-Anbiya : 25, 92, al-Ankabut : 56, az-Zumar : 2, 15, 66, az-Zukhruf : 64.

Dalam banyak ayat-ayat tadi ALLAH mengklaim yang memiliki alam semesta, yang menciptakannya dan DIA sajalah yang harus disembah.

Adakah agama lain yang memiliki konsep monotheisme yang Tuhannya mengklaim seperti ini?.

Kedua : Agama tadi harus mempunyai klaim bahwa agama tersebut adalah yang paling benar dan yang lain adalah salah.

Karena logikanya, Tuhan yang mengklaim berhak disembah tadi, pasti ingin disembah sesuai dengan cara yang Dia inginkan, agar tidak terjadi ambigu mengenai metode penyembahan.

Sebab masing-masing agama yang kita ketahui di dunia ini memiliki metode ibadahnya sendiri-sendiri yang seringkali saling bertolak belakang.

Ada keyakinan sebagian manusia yang dalam beribadah harus mengorbankan nyawa manusia. Ada sebagian agama yang ibadahnya adalah menyakiti diri sendiri. Mungkinkah, Tuhan Yang Maha Pengasih, menunjuki manusia jalan yang benar memerintahkan manusia dengan model ibadah semacam ini?.

Maka harus dibutuhkan adanya klaim bahwa satu agama yang dipilih Tuhan adalah yang paling benar dan lainnya salah. Dan agama ini haruslah mengakomodasi ajaran-ajaran yang merefleksikan ajaran dari sifat-sifat ketuhanan.

Agama Islam telah memiliki klaim tadi. Klaim bahwa ajaran Islam adalah ajaran Tuhan satu-satunya yang paling benar, dan mengakomodasi ajaran-ajaran Tuhan.

ALLAH berfirman,
"Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya." [QS. Ali Imran : 19]

"Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima (agama itu)daripadanya, dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi." [QS. Ali Imran : 85]

Ketiga : Agama tersebut harus memiliki kitab panduan yang lengkap, komprehensif, menyangkut aturan tata cara hidup manusia di muka bumi ini. Dari semua aspek kehidupan. Dan itu harus relevan disetiap tempat dan waktu.

Alhamdulillah Islam lolos dengan predikat sangat sempurna untuk syarat yang ketiga ini, dengan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup manusia, yang sangat komplit, tanpa cacat sedikit pun, dan relevan disetiap waktu dan tempat.

Adakah agama lain yang memiliki kitab semisal Al-Qur'an?.

Keempat : Sang Pencipta tadi karena tidak menampakkan diri-NYA secara langsung kepada kita di dunia ini, dan itu tentu untuk suatu kemashlahatan, maka Sang Pencipta tadi harus memiliki hamba-hamba yang terpercaya di muka bumi ini yang akan mengabarkan berita tentang diri-NYA, lewat perantaraan wahyu.

Dan hamba-hamba pilihan tadi harus terkenal sebagai orang-orang baik, amanah, terpercaya, jujur, tidak berdusta, serta sangat giat mengajak manusia untuk menyembah sang pencipta tadi.

Karena bagaimana mungkin kita akan mengenal agama yang diridhai oleh Tuhan, tanpa ada orang yang mengajari kita dan memberitahu kepada kita.

Dan lagi-lagi Islam lulus dengan sempurna, karena Islam memiliki para Nabi dan Rasul yang memiliki akhlak, amanah yang tidak diragukan lagi, dan mereka sangat giat menyampaikan risalah Tuhan.

Dari sini konsep keyakinan dan agama baru dikatakan jelas, gamblang dan tidak diragukan kebenarannya. Dan semua itu dimiliki oleh Islam.

Kembali ke fitrah itu tadi, bahwa sejatinya jati diri setiap manusia sejak lahir adalah beragama Islam dan bertauhid kepada ALLAH.

Rasul kami Muhammad صلى الله عليه وسلم telah menyampaikannya sendiri,

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ، أَوْ يُنَصِّرَانِهِ، أَوْ يُمَجِّسَانِهِ

"Setiap anak dilahirkan diatas fitrah, kedua orang tuanyalah yang menjadikan dia seorang Yahudi, Nasrani ataupun Majusi." [HR. al-Bukhari]

Dalam hadits qudsi ALLAH سبحانه وتعالى berfirman,

وَإِنِّي خَلَقْتُ عِبَادِي حُنَفَاءَ كُلَّهُمْ، وَإِنَّهُمْ أَتَتْهُمُ الشَّيَاطِينُ فَاجْتَالَتْهُمْ عَنْ دِينِهِمْ، وَحَرَّمَتْ عَلَيْهِمْ مَا أَحْلَلْتُ لَهُمْ، وَأَمَرَتْهُمْ أَنْ يُشْرِكُوا بِي مَا لَمْ أُنْزِلْ بِهِ سُلْطَانًا

"Sesungguhnya AKU menciptakan hamba-hamba-KU seluruhnya dalam keadaan hanif (lurus akidahnya). Namun setan-setan mendatangi mereka hingga melencengkan mereka dari agamanya, sehingga mereka mengharamkan apa yang telah AKU halalkan. Dan menyuruh mereka untuk menyekutukan-KU yang tidak diturunkan padanya ilmu." [HR. Muslim]

Sejak manusia pertama kali turun di muka bumi ini hingga 10 abad manusia beragama Islam yakni mentauhidkan ALLAH, menyembah ALLAH saja.

"Manusia dulu adalah umat yang satu. (setelah timbul perselisihan), maka Allah mengutus para nabi, sebagai pemberi peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka Kitab yang benar, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Tidaklah berselisih tentang Kitab itu melainkan orang yang telah didatangkan kepada mereka Kitab, yaitu setelah datang kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, karena dengki antara mereka sendiri. Maka Allah memberi petunjuk orang-orang yang beriman kepada kebenaran tentang hal yang mereka perselisihkann itu dengan kehendak-Nya. Dan Allah selalu memberi petunjuk orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus." [QS. al-Baqarah : 213]

Dikatakan oleh sebagian sahabat Nabi bahwa sejak Nabi Adam sampai sebelum Nuh sekitar 10 abad manusia tetap berada dalam fitrah keislaman dan ketauhidan, hingga muncul golongan yang disesatkan oleh setan hingga mereka mulai menyekutukan ALLAH, oleh sebab itulah ALLAH mengutus Nabi Nuh.

Maka sangat jelas sekali seterang matahari, apa yang saya katakan di muka, kebenaran pernyataan bahwa Islam adalah agama dan keyakinan warisan kita.

Iya, karena sejatinya sejak lahir setiap kita beragama Islam, hanya setan dan lingkunganlah yang menjadikan diantara kita beragama selain Islam.

Dan andaikata seorang tetap dalam fitrahnya ini, serta tidak dicampuri oleh lingkungan ataupun disesatkan oleh setan, maka tentulah ia akan tumbuh tetap pada fitrahnya mengesakan ALLAH, meskipun ia belum mengetahui ataupun mendengar tentang agama Islam.

Namun orang tua, teman bergaul, lingkungannya lah yang melencengkan dia dari fitrahnya, dan menjadikannya dirinya beragama selain Islam.

Maka silahkan coba untuk direnungkan apa yang sudah saya ketengahkan, karena saya memilih Islam bukan semata-mata sekedar tumbuh di lingkungan Islam, namun karena saya belajar, saya berpikir dan alhamdulillah saya diberikan hidayah.

Perlu Anda ketahui bahwa hidayah itu diperoleh karena usaha, bukan hanya berpangku tangan, maka berpikirlah mudah-mudahan kita sekalian diberikan hidayah.

Dan sangat naif sekali mereka yang mengatakan bahwa Islam itu fanatik, Islam itu hanya doktrin-doktrin, padahal ia sendiri juga fanatik dengan keyakinannya, ia sendiri juga telah termakan doktrin yang telah melencengkan dari fitrah aslinya.

Silahkan berpikir dan renungkan, dapat hidayah kebenaran atau tidak setelah ini itu tergantung usaha Anda...

__________
Ditulis oleh Sapto B. Arisandi

0 komentar:

Posting Komentar