Halaman

Sabtu, 08 Oktober 2016

💖 Ikhlas Bukan Berarti Harus Ditutupi 💖


Sudah menjadi maklum bahwasanya Rosululloh Shallallohu 'Alaihi wa Sallam telah bersabda:

((إنما الأعمال بالنيات))
"Sesungguhnya setiap amal tergantung pada niatnya." [Muttafaq 'Alaih]

Niat menjadi pembeda antara amal ibadah dengan adat/kebiasaan,  ia juga sebagai penentu antara jenis ibadah yang satu dengan yang lainya.

Hanya niat yang ikhlas dan bersih dari noda syirik, serta mengikuti qudwah Sayyidul Basyar Rosululloh Shallallohu 'Alaihi wa Sallam yang akan mengantarkan amal ibadah kita ke haribaan Sang Khaliq. Karena kedua poin tersebut menjadi syarat diterimanya sebuah amal ibadah.

Yang perlu diketahui, niat merupakan amalan hati, sehingga kita tidak bisa menentukan nilai keikhlasan seseorang dengan melihat lahirnya.
Dan ada kalanya ibadah perlu untuk diperlihatkan karena adanya kemaslahatan tertentu. Sebagaimana syiar-syiar Islam yang harus ditampakkan agar orang lain termotivasi untuk melaksanakannya, seperti: adzan, shalat jamaah (bagi kaum adam), zakat dan semisalnya.

Berkata Fudhail bin 'Iyadh
rohimahulloh:

(ترك العمل من أجل الناس رياء، العمل من أجل الناس شرك، والإخلاص أن يعافيك الله منهما)

"Meninggalkan amal karena manusia (termasuk perbuatan) riya', dan beramal karena manusia merupakan perbuatan syirik. Sedangkan ikhlas adalah jika Allah menyelamatkanmu dari keduanya." [Dinukil dari kitab Syarah Arba'in Nawawiyyah, Ta'liq Imam An Nawawi]

Wallohu A'lam bish showab.

_______________
Nopi Indrianto, B.Sh., M.H.

Selasa, 04 Oktober 2016

⚖ *Jangan Mau Merugi* ⚖


Suatu hari para Sahabat sedang berkumpul bersama Rosululloh -Shallallohu 'Alaihi wa Sallam-...
Beliau bertanya pada mereka:
"أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ ؟"
"Tahukah kalian siapakah orang yang merugi?"

قَالُوا: "الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ."
Mereka pun menjawab: "Orang yang merugi di antara kami adalah orang yang tidak memiliki dirham maupun  harta benda."

فَقَالَ: "إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاة،ٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا، فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِه،ِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ."
Kemudian Rosululloh bersabda: "Orang yang merugi di antara umatku adalah orang yang datang pada hari kiamat dengan membawa (pahala) shalat, puasa dan zakat. Akan tetapi (ketika di dunia) dia telah mengejek dan menuduh orang lain, memakan harta, membunuh dan memukul orang (tanpa hak), maka diambilah  kebaikan-kebaikannya untuk diberikan kepada mereka, hingga pada saat kebaikannya telah habis maka diambilah keburukan-keburukan mereka; ditimpakan padanya, kemudian dia dilemparkan ke dalam api neraka." [HR Muslim: 2561]

Sungguh, betapa meruginya orang tersebut...

Susah payah mengumpulkan pahala dan beribadah bertahun-tahun, tapi  saatnya waktu memetik hasil tiba... pahalanya berkurang dan berkurang, bahkan setelah habis pun ia masih harus memikul dosa orang-orang yang telah dizhaliminya, hingga akhirnya ia dilemparkan ke dalam lautan api jahanam, na'udzubillah min dzalik...

☘Semoga Alloh -Subhanahu wa Ta'ala- senantiasa melindungi kita dari segala bentuk perbuatan zhalim, sehingga kita tidak termasuk orang-orang yang merugi...
اللهم آمن.

_______________
Nopi Indrianto, B.Sh., M.H.