Halaman

Minggu, 21 April 2019

Adab-adab Amar Ma'ruf Nahi Munkar




Di antara Adab-adab Amar Ma'ruf Nahi Munkar

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman:
{ادْعُ إِلَى سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ}
Artinya: “Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik.” [QS. An-Nahl: 125]

Dan firman-Nya:
{فَبِمَا رَحْمَةٍ مِنَ اللَّهِ لِنْتَ لَهُمْ وَلَوْ كُنْتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانْفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ}
Artinya: “Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu.” [Qs. Ali Imron: 159]

Dari Aisyah radhiallahu 'anha , Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
«إِنَّ اللَّهَ رَفِيقٌ يُحِبُّ الرِّفْقَ فِي الأَمْرِ كُلِّهِ»
Sesungguhnya Allah itu lemah lembut dan mencintai kelemah pembuatan dalam segala urusan.” [HR. Bukhari: 6927 dan Muslim: 2593]
   
Dari Aisyah radhiallahu 'anha, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
«إِنَّ الرِّفْقَ لَا يَكُونُ فِي شَيْءٍ إِلَّا زَانَهُ، وَلَا يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا شَانَهُ»
“Sesungguhnya sikap lemah lembut tidaklah terdapat pada sesuatu melainkan akan memperindahnya,  dan tidaklah dicabut dari sesuatu melainkan akan memperburuknya.” [HR Muslim: 2594]

Abu Hurairah radhiallahu 'anhu  berkata:
قَامَ أَعْرَابِيٌّ فَبَالَ فِي المَسْجِدِ، فَتَنَاوَلَهُ النَّاسُ، فَقَالَ لَهُمُ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: «دَعُوهُ وَهَرِيقُوا عَلَى بَوْلِهِ سَجْلًا مِنْ مَاءٍ، أَوْ ذَنُوبًا مِنْ مَاءٍ، فَإِنَّمَا بُعِثْتُمْ مُيَسِّرِينَ، وَلَمْ تُبْعَثُوا مُعَسِّرِينَ»
Berdirilah seorang arab badui, lalu buang air kecil di dalam masjid maka orang-orang pun menangkapnya. Maka Nabi pun berkata kepada mereka: “Tinggalkan dia dan siramlah kencingnya dengan seember air, sesungguhnya kalian diutus untuk mempermudah, bukan untuk mempersulit.” [HR. Bukhari: 220]


  
Penjelasan:
Amar Ma'ruf Nahi Munkar  memiliki adab-adab yang penting, yang hendaknya diketahui agar tercapai tujuan yang diinginkan dan nihilnya adab-adab ini bisa menyebabkan kerusakan yang lebih besar dan memperburuk kemungkaran sebelumnya.

Faidah:
1. Amar ma’uf nahi mungkar harus dengan hikmah.
2. Disyariatkan lemah lembut di dalamnya.
3. Disyariatkan untuk menimbang maslahat dan madharat di dalamnya, jangan sampai menyebabkan timbulnya kemungkaran yang lebih besar dari sebelumnya.

Diterjemahan oleh: Ummu Fathin dan Nopi Indrianto, B.Sh., M.H.
Dari Kitab: Ad-Durus Al-Yaumiyah min As-Sunan wa Al-Ahkam Asy-Syar’iyah
Karya: Rasyid bin Husain Al-Abdul Karim
Wonogiri, 22 April 2019

0 komentar:

Posting Komentar